Kamis, 28 April 2011

Nglurug tanpo bolo menang tanpo ngalahake

oleh Waluyo Kebumen pada 28 April 2009 jam 14:46
Kata ini terngiang di telinga ketika proses menuju rantau telah kumulai yang dijelaskan dalam bahasa jawa Cilacap (Banyumasan) oleh Orang tuaku =Jakarta-Bandung-Palopo(Sulsel)-Tana Toraja(Sulsel)-Jakarta-Bogor-Batam
Keliatannya mudah untuk di hafal ternyata mengandung makna yang luar biasa dalam, kurang lebih (20) tahun dari 1989 selepas SMU sampai sekarang dan selama itu pulalah kami sekeluarga mengisi gelas-gelas kehidupan dengan air-air perantauan = tatar sunda, bumi sawerigading, bumi lakipada, dan kota hujan sekarang Riau Pulau Penyenyat (Raja Ali Haji-Batam)... ya gelas yang kami isi inilah nantinya mudah-mudahan akan menyambung arti dari nglurug tanpo bolo menang tanpo ngalahe. 
Maka yakinlah kami akan apa yang telah difirmankan-Nya " Yaaayyuhalladzina aamanuu latattabi'u khuthuwatisysyaithon, wamayyatabi' khuwhuwatisysyaithon ...(An-Nur: 21). Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barang siapa mengikuti langkah-langkah setan, maka setan menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan mungkar" kalau saya boleh ber analog( saya bukan mufasirin) untuk menang tanpo ngalahake adalah latattabi'u khuthuwatisysyaithon, .....benar apa yang dinasehatkan Ortu walau pemahaman masih dalam tataran kejawen....wallau 'alam 

(Batam, 28 April 2011) copy ulang

1 komentar: