Rabu, 27 Juli 2011

Gazelle Produk Jerman Masuk Kampungku (Catatan perjalanan Tim 9 kembali kampung)

Kemarin pada waktu itu memang tidak merencanakan untuk berkunjung tim 9, ke Cilacap dan Kebumen.
Ide kemudian muncul seketika dari istriku, "gimana kalau kita ke cilacap" horeeee anak2 berteriak, karena kebetulan libur sekolah, semua yang di pesantren pada pulang, jadilah perjalanan Tim 9 kembali ke Cilacap dan Kebumen.
Perjalanan ini minus anak pertama ku (Ammar karena sedang persiapan dan mengikuti Bimbel untuk masuk salah satu perguruan tinggi kedinasan).
Perbincangan menjadi menarik dibandingkan dengan Kunjungan Tim 9 dua tahun lalu tepatnya akhir tahun 2009, karena waktu itu anak2 baru berkunjung kembali selepas lama kami merantau di Sulsel.
Ini perjalanan kedua tim 9, sehingga banyak yang akan dilakukan oleh anak-anaku untuk bisa melihat dan kembali bercerita dengan Mbah Botak dan Mbah Buyut.
Eh nanti kita ke Nusakambangan ya"
Eh Nanti kita belajar ilmu mbah botak yang bisa jalan di air???
Eh Nanti kita berenang di pantai..
yang tidak kalah lucunya anak ku yang ke 6 juga ingat sekali, karena waktu tim 9 berkunjung pertama memang ada video yang kami rekam ketika anak2 main air di Teluk Penyu.
Abi nanti kita berenang lagi ya, main pasir...
Begitulah obrolan anak-anak, mereka berimajinasi masing-masing, dan anak2 ku yang perempuan juga bilang : nanti kita bilang ke embah... Sholat yuk mbbah..
he he he
Murni rencana mereka masing-masing untuk bisa mendapatkan perhatian Mbahnya yang lama memang tidak berinteraksi..(Maklum dana terbatas).
Sepertinya ada mainan baru bagi anak-anak, koq masih ada mbah yang lucu2, dan menurut mereka ada hal yang tidak pernah didapatkan ketika berada dalam lingkungan keluarga sendiri.
Contoh konkritnya : udah tau mbah merokok, dilinting pakai klembak, kemenyan, lha koq mau-maunya mempraktekin sendiri meracik rokok, padahal ya tidak ada yang istimewa seharusnya.
Maka kita sebagai orang tua pun sadar, mungkin selama ini tidak pernah diajarkan yang aneh2, melihat ada mbah merokok asapnya banyak jadi mereka lucu...
Mungkin selama ini tidak diajarkan untuk ketawa-ketawa terbahak2 sampai lepas,,,, eee ini sama embahnya malah ketawa-ketawa lepas.. dan itu pelajaran tanpa dipungut biaya buat anak-anak,
Yang sungguh mengejutkan tuh anak nomor 3 ku ternyata dulu waktu kepulangan tim 9 dua tahun lalu mbah pernah bercerita, embah bisa lari diatas air tanpa menginjak air...
Nah dia ingat2 terus, ketika tim sembilan datang lagi anak ketiga ku bilang mbah ajarin lari di atas air dong (padahal anakku ini taekwondo sabuk hitam) ya anehkan..
Mbah cuman jawab : jalan di air tidak kena air yang pakai perahu... ha ha ha ketawa ngakak dia.
Nah kalau sudah ngobrol waduh dengerin ampe puas bener, baru pergi, atau kalau ngobrol ama abinya terlalu formal kali ya( he he tau dah), pelajaran juga buat kita-kita ternyata mengelola obrolan juga mesti belajar dari orang tua-orang tua kita jadul, padahal yang diobrolin juga sederhana tapi dengerinnya koq enak... atau anak-anak betah karena mbah ular-ularnya tidak menggurui kali ya..
Beda dengan abi umi nya, kamu begini, kamu begitu, kalau begini jadi begitu, kalau begitu jadi begini, kalau nggak ini ya itu.. puas dah anak-anak jadi malu.
Inilah pelajaran yang perlu ditularkan hal-hal yang baik dicontohkan, lagi-lagi adnak ketiga ku tidur dengan mbah botak, setiap malam katanya dia dengar mbah mengucapkan alfatihah... sambil tidur...
Paginya dia cerita, wah dia denger katanya mbah tiap malem baca-baca terus, bener kali yan mbah bilang al fatihah seratus kali..... he he he, ya memang beramal sesuai dengan kemampuannya toh.
Pas ke Kebumen inilah yang paling seru..
Karena banyak orang-orang saudara-saudara yang tua-tua banyak, lucu-lucu
ya anak-anak nggak biasa melihat orang-orang tua di kampung, penampilannya penampilan seadanya, sandal jepit, celana gombrang(seperti untuk kesawah) kalau makan kaki pada diangkat ha ha anak-anak jadi heran koq nggak sopan ya... (bersambung)