Selasa, 12 Juni 2012

Setengah Hati

Mungkin tadinya sudahlah selesai saya nulis di blog ini, Tutuplah blog ini, ngapain gak ada manfaatnya,

Selesai sudah judul terakhir dalam blog ini adalah sebuah penggambaran ketidak mampuan seorang manusia

ketika menghadapi Besarnya benteng penghambat, maka selesai sudah merupakan ending terhadap sebuah

angan yang ternyata ya memang menjadi angan tanpa terwujud sampai sekarang. Sepertinya bongkahan batu
besar tersebut koq bertambah besar apa memang sudah dipersiapkan sebelumnya untuk sebuah prestasi
yang akan diterima entah kapan,

Tiba-tiba terdapat sebuah sms yang tidak tau nomor siapa dengan nasihat yang cukup bagus :
begini bunyi sms tersebut :
ORANG YANG HEBAT TIDAK DIHASILKAN MELALUI:
@ Kemudahan @ Kesenangan @ Ketenangan,
MEREKA DIBENTUK MELALUI
 @ Kesukaran @ Tantangan @ Air mata, dan ketika engkau mengalami sesuatu yang sangat berat dan merasa ditinggalkan sendiri.
Maka angkatlah tangan dan kepalamu ke atas. Tataplah masa depanmu dengan iman. Ketahuilah engkau sedang dipersiapkan Allah untuk menjadi "ORANG YANG LUAR BIASA"

Nah lo,  pada kesempatan terpisah disebutkan bahwa manusia tidak terlepas dari cobaan, kapan, dimana, dan apa cobaan tersebut.tergantung pada mampu apa tidak manusia tersebut menghadapi atau menyikapinya.
Sehingga tingkat cobaan yang diberikan tidak setengah hati karena sudah ditakar dengan apa yang memang harus diterima oleh masing-masing individu.
Berbicara setengah hati ini terkait dengan sebuah pekerjaan atau sebuah amanah yang diberikan jika mengerjakannya tidak sempurna, atau hasilnya tidak sesuai harapan, atau outputnya tidak sesuai rencana, atau kerjanya semaunya, seenaknya sendiri, semau gue, sak karepku dewe, sekarepe dhewek.bekerja tidak sesuai SOP, tidak berdasar petunjuk yang sudah ditetapkan, bekerja tidak sesuai dengan visi dan misi institusi maka sebetulnya inilah yang disebut setengah hati.
Kesempurnaan itu milik Tuhan Allah SWT, tapi mendekati sempurna adalah sebuah usaha tersendiri, ternyata juga mendekati sebuah kesempurnaan setiap manusia berbeda-beda.

Maka yang terpenting dihadapan Tuhan itu bukan mencari2 kesempurnaan, tentu saja yang terpenting adalah berusaha untuk mendekati kesempurnaan, ada usahanya, ada geraknya, ada priyatinnya, ada lompatannya walau hanya satu jengkal.

Jadi bagaimana dong, kalau tidak sampai-sampai sempurnanya... ya terus bergerak, terus melompat, terus berkarya, terus mengukir, terus dicangkul, terus dibanting-banting, terus ditendang-tendang, bukan berarti menggunakan gaya katak berenang.

Coba liat katak berenang dari dasar sungai keatas, keatas dia menjilat, kesamping dia melemparkan/menyimngkirka, kebawah dia menginjak-injak. Ini gambaran memimpin seperti ini tidak akan mencapai kesempurnaan yang hakiki tidak absolut, cenderung pragmatis dan lebih kepada kesementaraan, sesaat saja.

Maka kata kuncinya adalah Setengah Hati tidak akan menghasilkan sebuah prestasi, Sepenuh Hati akan menghasilkan intuisi yang hakiki dan mengarah pada kesempurnaan maha karya hidup.

Maka jadilah pembuat guci yang sepenuh hati bekerja, dan jadilah guci itu sendiri sebagai hasil dari kerja Sepenuh Hati, menciptakan karya maha tinggi dan setiap orang ingin memiliki.

Selamat ber Sepenuh Hati.
Batam, 12 Juni 2012